Selamat pagi, Sobat. Tahu kaos polo kan, atau
yang disebut kaos wangky (polo shit)? Nyaman bukan menggunakan kaos doi? Yups, Kaos
polo memang jenis pakaian yang sangat populer. Saking populernya hampir setiap
orang memiliki pakaian yang satu ini. Kesan elegant dan rapi akan melekat pada
setiap orang yang mengenakannya. Biasanya, kaos polo ini digunakan untuk acara
semi formal dan bersantai. Namun sebelumnya, tahu gak kira kira bagaimana kaos
polo bisa sepopuler itu? Atau kenapa namanya harus kaos polo?
Hm,,, penasaran kan? Yuk ikuti infonya, kita
bakal share sejarah kaos polo yang ada di planet ini.
![]() |
Sample kaos polo |
Sejarah Awal Kaos Polo pada Akhir Abad ke-19
Pada awalnya, seseorang yang bernama John E
Brooks berkunjung ke Inggris. Cucu dari pendiri Perusahaan Brooks Brothers di
US ini memperhatikan kerah baju pemain saat ia menyaksikan sebuah pertandingan
Polo. Kerah tersebut terlipat kebawah dan ditahan dengan kanding untuk
menghindarinya tertiup angin. Terkesan akan hal itu, ia memiliki ide untuk
menambahkan kerah tersebut pada pakaian kaos. Hm, kesan apresiasi dan modifikasi
merupakan pangkal awal kenapa ia mencetuskan kaos berkerah dan diberi nama kaos
polo. Setelah diaplikasian kaos tersebut diperkenalkan pada tahun 1896 dan
menjadi ikon pakaian formal serta mampu mengubah wajah pakaian pria untuk
selamanya. Brooks Brothers menamkan kaos tersebut sebagai kaos polo.
Tahu kan permainan polo?
Polo adalah olah raga beregu yang dimainkan di atas kuda dengan tujuan untuk
mencetak gol ke gawang lawan. Pemain mengendalikan bola kayu atau plastik
(ukuran 3 - 3,5 inci) menggunakan pemukul panjang yang disebutmallet. Gol
dianggap sah apabila bola lewat di antara gawang ditandai dengan dikibarkannya
bendera oleh penjaga gawang. Setiap regu polo terdiri dari empat orang pemain
dengan jumlah kuda tidak terbatas. Permainan berlangsung dalam periode tujuh
menit yang disebut chukka.
Keseluruhan permainan dapat berlangsung antara empat sampai enam chukka
tergantung pada peraturan turnamen dan asosiasi masing-masing.
Perkembangan Kaos Polo Tahun 1920
Pada tahun 1920, seorang pedagang keturunan
Argentina-Irlandia dan seorang pemain Polo bernama Lewis Lacey membuka toko
pria di Buenos Aires untuk menjual kaos Polo dengan gambar bordiran seorang
pemain Polo. Tahun tahun ini menjadi tahun penting bagi perkembangan kaos polo
secara pesat.
Tahun 1926
Seseorang yang paling
berpengaruh dalam perkembangan desain kaos polo adalah legenda tennis Prancis
yaitu Jean Rene Lacoste (1904 – 1996). orang banyak menjulukinya sebagai
“pencetus” kaos polo modern. Ia menciptakan desain kaos polo lengan pendek
karena pada saat itu kaos polo masih menggunakan lengan panjang yang dirasa
menyulitkan untuk bergerak. Selain itu ia juga memutuskan untuk menggunakan
kerah yang tidak kaku dan bagian belakang yang lebih panjang agar tidak mudah
terselip, yang kita kenal sebagai tennis tail pada
saat ini.
![]() |
Jean Rene Lacoste |
Inovasi terpenting yang
terjadi pada saat itu adalah penggunaan bahan katun pique. Lacoste menggunakan
katun pique yang berfungsi untuk ketahanan dan kenyamanan bernafas. Lacoste
menggunakan kaos ini pada pada saat memenangkan pertandingan US open championship pada tahun 1926. Kemenangkan
ini memberikan sensasi pada gaya baru yang dikenakannya. Dari sini, kita bisa
melacak juga, kenapa nama bahan yang digunakan kaos polo bernama laoste, yaitu
diambil dari nama pencetusnya, J.R. Lacoste.
Tahun 1933
Pada tahun 1933 Lacoste dan temannya Andre
Gillier sang produsen pakaian rajut mendirikan La Société Chemise Lacoste
(Perusahaan Kaos Lacoste). Perusahaan ini memproduksi kaos lembut yang mirip
dengan ia kenakan pada tahun 1926. Pada akhir tahun 1940-an, istilah ‘polo’
telah digunakan tidak hanya untuk kaos kerah yang digunakan oleh pemain Polo
tetapi juga oleh siapa saja yang menggunakan kaos lembut berkerah ini.
Tahun 1951
Pada tahun 1951, Lacoste
mencetuskan ide yang brilian. Ia mengembangkan baju tenis yang putih menjadi
berbagai variasi warna. Lacoste juga mulai melakukan ekspansi ke Amerika. Tak
terduga produk yang ia produksi meledak di pasaran. Sejak saat itu kaos polo
merupakan simbol yang menyatakan status sebagai olahragawan yang kompeten.
Tahun 1954
Sekitar tahun ini, Fred
Perry sang legenda tenis lainnya memutuskan untuk membuat “versi sendiri” dari
produk buatan Lacoste. Ia menggunakan bahan yang sama yaitu katun pique.
Ketenaran Perry membuat kaos polo miliknya mampu bersaing dengan desain asli
milik Lacoste. Produk Perry tersebut menjadi pilihan bagi para remaja saat itu.
Ini adalah salah satu asal usul kaos polo menjadi trend di kalangan anak muda.
Tahun 1972
Pada tahun ini Ralph Lauren
ingin memberikan perusahaan pakaian casual miliknya dengan nama yang
menggambarkan kecanggihan dan keabadian. Ia menamakannya dengan nama olahraga
berkelas yaitu Polo.
Tahun 1980-an menjadi dekade persaingan antara
kaos polo buatan Lacoste dan Ralph Lauren. Karena saat itu Lauren memiliki merk
yang unggul sedangkan pasar sedang mengalami kejenuhan kepada Polo buatan
Lacoste membuat Polo Lauren memenangkan persaingan.
Tahun 1990-an
Selama tahun 1990-an kaos polo menjadi standar
pakaian bisnis resmi untuk industri berteknologi tinggi dan menyebar hingga ke
industri lainnya. Dari sinilah kemudian menyebar dan berevolusi menjadi kaos trendy
dengan berbagai warna, bahan, dan motif.
Bagaimana Sobat, mengagumkan bukan? Dari pengamatan terhadap
sekeliling saja jika diperhatikan dan direnungkan secara seksama, itu bisa
menjadi perubahan trend yang mendunia, dalam hal ini kaos polo. Semoga
mencerahkan yaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar